2020 dalam 4 babak (1/4)
Q1 - 2020
Long long vacation, another trip cancellation, lots of hangouts, and a breakup.
2020 buat gue dibuka dengan excitement yang meluap luap karena akhirnya cuti panjang yang udah direncanain lebih dari setengah tahun sebelumnya bakal terealisasi.
Pertama kali ke UK dan jalan jalan bareng temen ah rasanya kaya living my best life.
Cuti 9 hari terasa super singkat walaupun banyak babibu yang harus dihadapi selama travel.
Overall, no regret at all.
Lalu akhirnya gue balik ke Jakarta.
Setelah daftar training di kantor sejak Agustus 2019 yang kemudian gagal berangkat,
akhirnya gue daftar lagi untuk Desember 2019 yang kemudian gagal lagi.
Terus akhirnya gue boleh pergi di Maret 2020.
Semua tiket pesawat dan hotel udah di-book, visa udah jadi, dan gue tinggal berangkat.
Jadilah H-2 gue gagal lagi karena COVID 19 dan hal lainnya.
Padahal, trip ini udah gue nanti nantikan bahkan dari sebelum jadi pegawai tetap di kantor sekarang.
Gak lama dari itu entah kenapa urusan kerjaan jadi spiraling down dan klimaksnya adalah saat kita semua harus work from home.
Yang bikin resah ya bukan work from home-nya, tapi karena harus berada di situasi 'mencekam' yang kita gak akan pernah tau akhirnya bakal gimana.
Kalau selama ini gue mau hidup kaya di film film, ya inilah saatnya.
Cuma sayangnya ya......... salah genre.
Terlepas dari itu semua, gue bersyukur banget at least di hampir seperempat tahun ini gue masih bisa keluar kemana mana tanpa masker.
Gue dan temen temen (yang sebenernya itu itu aja) masih bisa keluar makan malam abis kerja, lari di GBK, lunch ke coffee shop bawah kantor, dan lainnya.
Yang paling penting gue bisa jalan sana sini tanpa takut kalo denger suara batuk/bersin.
Ah sungguh nikmat Tuhan yang aku sepelekan.
Kalopun ada satu hal yang gue pelajari dari quarter 1 2020 adalah:
kita bisa punya rencana yang paling apik di dunia ini tapi Tuhan selalu punya cara sendiri untuk menunjukkan kekuatan-Nya.







Comments
Post a Comment